1. Dasar goa ini menjadi tempat konservasi tumbuhan purba 

Disebut goa vertical karena goa ini berbentuk vertikal yang terjadi karena permukaan tanah yang runtuh. Runtuhnya tanah itu tidak membuat tanaman yang tumbuh hancur, namun tanaman itu ikut jatuh dan tumbuh di dasar hingga menjadi hutan.

Hutan tersebut dinamakan hutan purba. Selain itu, runtuhan tanah itu membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. 

2. Memiliki 4 jalur yang bisa dilewati 

Untuk menuruni goa ini, ada 4 jalur yang bisa digunakan dengan kedalaman yang berbeda. Ada 15 m, 40 m, 60 m, dan 80 m. Jika kamu pemula, lebih baik menggunakan jalur 15 m. Jalur ini dapat dilewati dengan berjalan kaki, meski kondisi jalannya cukup terjal. Nantinya, kamu juga akan diberi pelatihan cara menuruni goa yang aman.

Lalu untuk melewati jalur yang lebih dalam seperti 40 m - 80 m, perlu menggunakan peralatan SRT (Single Rope Technique). Tentu saja, di sana ada pemandu yang sudah ahli sehingga kamu bisa turun dengan aman.

3. Di sini kamu dapat melihat pemandangan ’cahaya surga’ 

Ketika sampai di dasar goa, dengan melewati lorong sepanjang 300 m, kamu bisa menemukan pemandangan yang disebut ‘cahaya surga’. Cahaya matahari akan masuk ke dalam gua melewati celah-celah gua dan menyinari flowstone.

Pemandangan kontras dari cahaya matahari yang beradu dengan gelapnya gua, dapat membuat kamu berdecak kagum. Untuk melihat pemandangan itu, perlu waktu yang pas, yaitu sekitar pukul 10.00 hingga 12.00, dan dengan catatan cuaca saat itu sedang cerah.

4. Pemandangan di dasar goa ini sangat menakjubkan 

Saat sudah mencapai dasar goa, kamu dapat melihat hijaunya hutan yang subur, aneka lumut, dan paku-pakuan. Selain itu, kamu dapat melihat batu kristal, stalaktit, dan stalagmit. Ada juga sungai yang mengalir deras. Kelihatannya pemandangannya cantik banget kan?

5. Ada kisah sejarah yang kelam di balik goa ini 

Konon goa ini dipakai sebagai lokasi pembunuhan massal anggota PKI. Menurut cerita, mereka dijejerkan di bibir gua dengan tangan saling terikat satu sama lain. Lalu ketika salah satu ditembak sampai jatuh ke dalam gua, maka yang lainnya akan ikut terjatuh.

Kisah itu sempat membuat masyarakat takut untuk berkunjung, apalagi ada cerita angker yang menyebar di goa tersebut. Namun pada tahun 1990an, masyarakat sekitar menggelar doa bersama di tempat itu. Sejak saat itu, tidak ada lagi cerita seram, seperti kejadian penjelajah gua yang hilang ditelan Goa Jomblang.

6. Pernah dijadikan tempat syuting