Mari Menjelajahi 10 Desa Wisata di Sekitar Candi Borobudur

News

Mari Menjelajahi 10 Desa Wisata di Sekitar Candi Borobudur

28 Mei 2021 15:00:20 / / Hits : 2071 / Posted by Administrator

Jika Anda sedang berlibur ke Jawa Tengah, memang keindahan berbagai candi tidak boleh terlewat dalam daftar wisata Anda. Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon bisa jadi pilihan tepat untuk mendapatkan pengalaman terbaik. Selain menyimpan kemegahan candi, ada juga kisah budaya dibaliknya.

Jika sudah puas berkeliling ketiga candi yang terletak di Magelang tersebut, jangan melewatkan keindahan puluhan desa wisata di sekitarnya. Anda bisa mampir dan menginap di seuluh desa wisata di sekitar Candi Borbobudur yang merupakan satu dari 10 Top Destinasi Prioritas. Berikut daftarnya:

Desa Wanurejo

Desa wisata yang paling popular ini terletak sangat dekat dengan Borobudur dan telah lama menjadi tujuan wisatawan mancanegara dan nusantara. Atraksi menarik di desa ini adalah kuliner seperti keripik tempe dan kue clorot. Ada juga batik tulis khas Magelang, bumi perkemahan, atraksi kesenian dan kerajinan tangan.

Desa Tanjungsari

Di desa ini, Anda bisa melihat proses pengambilan madu. Jika ingin mengetahui informasi seputar saja madu asli, datang ke Desa Tanjungsari. Anda juga bisa mencoba ikutan beternak lebah madu. Desa berlatar Bukit Menoreh ini terletak 3 km dari Candi Borobudur dan menawarkan atraksi kerajinan ornamen, kesenian, dan lainnya. Jika ingin bermalam di desa ini, banyak homestay murah meriah.

Desa Majaksingi

Desa ini terletak Ttidak jauh dari Desa Tanjungsari. Bedanya, atraksi yang ditawarkan di desa ini adalah sunrise trekking dan cycling. Desa ini memberikan keindahan panorama asli pedesaan Jawa. Jika Anda gemar akan kesenian, ada jaran kepang atau kuda lumping, jathilan, kethoprak, dan topeng ireng. Anda juga bisa menyaksikan langsung masyarakat desa yang membuat sangkar, topeng, dan ukiran kayu.

Desa Giritengah

Desa ini sering disebut oleh wisatawan sebagai desa kesenian. Pasalnya, di desa ini pengunjung bisa menemukan berbagai beragam kesenian tradisional yang masih terjaga. Desa Giritengah tercatat dalam sejarah karena pernah disinggahi Pangeran Diponegoro saat melakukan perang melawan Belanda antara 1825-1830. Jejak sang pangeran masih ada dan terawat, yaitu ’pos mati’ yang merupakan puncak bukit tempat menyimpan senjata. Dari ’pos mati’ pengunjung bisa menyaksikan keindahan Gunung Merbabu dan sawah yang indah.

Desa Candirejo

Jika Anda merindukan suasana hijau, bisa datang ke Desa Candirejo yang dominan dikelilingi pertanian. Sekujur desa terlihat alami dan hanya sedikit tersentuh modernisasi. Di desa ini juga ada upacara Nyadran, mengirim doa tahunan untuk para leluhur desa di bulan Ruwah atau menjelang Ramadhan. Upacara besar lainnya adalah Saparan dan Perti Desa (Bersih Desa/Sedekah Bumi) setiap tanggal 15 bulan Sapar (kalender Jawa). Kesenian tradisionalnya adalah karawitan, wayang dan Tarian Gatholoco/Wulangsunu. Anda bisa mendapatkan cinderamata khas desa ini, yakni kerajinan bambu dan pandan.

Desa Giri Purno

Desa ini memberikan dua atraksi wisata utama yang menarik, yakni memerah susu kambing dan mengunjungi Air Terjun Giri Purno. Adajuga kuliner tradisioalnya yang terbuat dari talas, seperti bolu talas dan keripik talas. Wisman dan wisnus biasanya berlama-lama di desa ini dengan menginap di homestay. Di sini rumah penduduk dijadikan homestay/penginapan. Jadi, pengunjung benar-benar merasakan suasana pedesaan.

Desa Tuksongo

Ciri khas desa ini adalah sebagian besar penduduknya merupakan petani tembakau. Keramahan warga berpadu dengan kesejukan udara desa. Dari desa ini Anda bisa menyaksikan puncak Pegunungan Menoreh yang bernama Suroloyo. Di sebelah utara, Anda bisa melihat Candi Borobudur berdiri gagah.

Desa Bumiharjo

Bagi Anda yang ingin bernostalgia dengan masa kecil, datanglah ke desa ini. Ada banyak permainan tradisonal yang dimainkan di sini. Bahkan, di sini semuanya serba tradisional seperti warung makan, apotek hidup, dan aneka cinderamata. Ada pula koleksi permainan tradisional dari berbagai daerah.

Desa Kebonsari

Ciri khas desa ini adalah seluruh warganya menekuni profesi kerajinan bambu. Hasil kerajinan dipasarkan ke kawasan wisata lain, seerti Yogyakakarta, Bali, Lombok, Danau Toba, dan Malaka. Desa terletak 5 km dari Candi Borobudur.

Desa Kenalan

Desa ini terletak di kawasan pegunungan. Bagi pengunjung yang ingin udara sejuk, datanglah ke desa ini. Di sini pengunjung juga bisa menyaksikan penduduk menganyam pandan menjadi tikar dan kerajinan lainnya. Ada pula home industry slondok, kuliner terbuat dari ubi kayu. Namun orang yang datang ke sini melulu menyerbu sebuah goa dan berjalan-jalan di hutan.

Candi Borobudur saat ini masih dikunjungi 245 ribu wisman per tahun. Angkor Wat, candi Buddha di Kamboja, disambangi 2,4 juta wisatawan per tahun. Menteri Pariwisata berupaya mempopulerkan Candi Borobudur kepada dunia dan membangun infrastruktur agar wisman bisa mencapai candi Buddha terbesar dengan mudah.