29 September 2022 19:31:16 / / Hits : 1579 / Posted by Administrator
Candi Borobudur adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Dengan ketinggian mencapai 35 meter dengan luas 15.000 meter persegi, Candi Borobudur merupakan monumen Buddha terbesar di dunia.
Candi Borobudur dibangun untuk tempat suci umat Buddha sekaligus sebagai tempat ziarah yang menuntun manusia dari nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Kendati demikian, terkait asal-usulnya, ada yang menyebutkan bahwa Candi Borobudur merupakan warisan Nabi Sulaiman.
Lantas, apa benar Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman?
Teori yang menyatakan Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman menuai banyak pro dan kontra.
Salah satu tokoh yang mendukung pendapat bahwa Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman adalah matematikawan dan pedakwah Islam, KH Fahmi Basya.
Bahkan ada sejumlah bukti yang dijabarkan dan dijadikan alasan di balik teori Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman.
Berikut ini teori-teori yang mendukung pernyataan tersebut.
Dalam kisah Nabi Sulaiman, ada Tamatsil, yaitu patung atau relief yang dibangun oleh jin.
Konon, patung dan relief ini masih ada sampai sekarang dan bisa dilihat di dinding Candi Borobudur.
Berdasarkan cerita, patung itu belum tuntas diselesaikan yang disebut Unfinished Solomon, yang kisahnya tertuang dalam Al Quran surat Saba ayat 14.
Teori kedua dilatarbelakangi oleh kisah bahwa Nabi Sulaiman diberi mukjizat untuk bisa berbicara dengan burung.
Konon, reliefnya ada pada Candi Borobudur dan juga terkandung dalam Al Quran surat An-Naml ayat 20-22.
Ada pula relief di Candi Borobudur yang menggambarkan tabut atau peti yang berisi warisan Nabi Daud kepada Nabi Sulaiman.
Berdasarkan dari kabar yang terdengar, di dalam tabut tersebut ada Kitab Zabur, Taurat, dan Tongkat Nabi Musa.
Uniknya, tabut tersebut dijaga oleh orang yang sama seperti yang ada dalam Al Quran surat Al-Baqarah.
Disebut bahwa pada Candi Borobudur terdapat gambaran yang identik dengan simbol-simbol Islam.
Misalnya, pada bangunan Candi Borobudur ada lempengan emas bergambar, yang diyakini merupakan warisan dari Nabi Sulaiman.
Lalu, Nabi Sulaiman menyuruh jin untuk menduplikat gambar tersebut ke dinding baru Candi Borobudur supaya tidak hilang.
Selanjutnya ada kisah yang menyebutkan tentang Ratu Saba dan rakyatnya yang menyebah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. Saba berarti berkumpul atau tempat berkumpul.
Candi Ratu Boko pun dipercaya menjadi tempat berkumpulnya para manusia saat itu, yang letaknya sekitar 36 kilometer dari Borobudur.
Konon, ada satu stupa tertinggal di Keraton Boko yang menyebabkan ada satu tempat di Borobudur yang kosong tidak ada stupanya.
Hal itu mendorong argumen bahwa Borobudur dipindahkan dari Boko pada zaman Nabi Sulaiman dengan kekuatan super dan ada bantuan jin.
Konon, tamatsil pada Candi Borobudur masih belum selesai karena jin menghentikan pekerjaannya setelah Nabi Sulaiman meninggal dunia.
Setelah selesai, jadilah tamatsil atau relief berbentuk singa, padahal pada masa itu singa masih belum dikenal di Nusantara.
Beberapa tokoh percaya bahwa teori-teori ini mendukung pendapat bahwa Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman, salah satunya Fahmi Basya.
Namun, tidak sedikit budayawan yang dengan tegas menyatakan bahwa Candi Borobudur bukan peninggalan Nabi Sulaiman.
Hal ini karena teori tersebut berlawanan dengan apa yang selama ini sudah jadi pendapat intelektual yang dipakai rujukan pengetahuan sejarah, bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan Dinasti Syailendra pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Terlebih lagi, teori-teori tersebut disampaikan berdasarkan keyakinan agama, sedangkan arkeolog dan sejarawan melihat berdasarkan fakta dan temuan yang sudah teruji secara keilmuwan.
Bahkan, Candi Borobudur sudah dijadikan sebagai obyek penelitian oleh para ahli, baik dari dalam maupun luar negeri, dan belum ada satu pun yang pernah menyebutkan bahwa Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman.
Candi Borobudur juga dibangun dengan tujuan sebagai bukti kejayaan dan kehormatan Kerajaan Mataram Kuno.
Sejarawan Belanda, J. G Casparis, juga mengemukakan bahwa Candi Borobudur pada hakikatnya menggambarkan tentang filsafat agama Buddha.
Borobudur sunrise, Jomblang Vertical Cave, Ramayana Ballet Prambanan
Tags : borobudur sunrise, jomblang vertical cave, ramayana ballet prambanan
NIB : 0302240041553
Jl. Temulawak, RT 01/RW 04 No 40 Nologaten, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
Phone
0274485672
Mobile
08112640967
Email :
borobudursunrise.net@gmail.com
ONLINE SUPPORTS : |
WE ACCEPT |
Exchange Rate : |
Jl. Temulawak, RT 01/RW 04 No 40 Nologaten, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
Phone
0274485672
Mobile
08112640967
WhatsApp
628112640967
Telegram
+628112640967
Line
borobudursunrise
BANK CENTRAL ASIA ( BCA ) KCP MANGKUBUMI YOGYAKARTA
1260550914
EKO WAHJU WIDJOJANTO, Swift Code : CENAIDJA
BANK MANDIRI
1370014216929
PT. BOROBUDUR DESTINASI UTAMA, Swift Code : BMRIIDJA
Transfer Wise
https://wise.com/
https://wise.com/
CREDIT CARD
POWERED BY IPAY88
POWERED BY IPAY88